Kedua pasangan calon berfoto bersama seusai mendapat nomor urut. |
Solopos.com, BOYOLALI–Dua pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Boyolali yang bertarung head to head telah resmi mengantongi nomor urut undian. Pasangan Seno Samodro-Said Hidayat memeroleh nomor undian 1 dan pasangan Agus Purmanto-Sugiyarto (Toto) memeroleh nomor undian 2.
Acara pengundian nomor urut digelar di pendapa Rumah Makan Semar Resto, Selasa (25/8/2017). Acara pengundian sempat diwarnai konvoi ratusan pendukung di jalan utama Solo-Semarang menuju lokasi. Massa mengendarai sepeda motor dengan knalpot blong sambil meneriakkan yel-yel kepada pasangan jagoannya. Ketika tiba di pendapa, aksi saling teriakan yel-yel massa kedua pendukung kembali tak terelakkan. Massa baru tenang setelah mereka diminta tenang oleh masing-masing tim sukses.
Pengundian nomor urut yang disaksikan jajaran Panwas dan jajaran Muspida berjalan singkat. Pasangan Seno-Said tiba di lokasi pendapa lebih dulu bersama tim sukses serta pengurus partai pendukung. Disusul kemudian Pasangan Toto dan pengurus partai pengusung serta pendukungnya.
Ketua KPU Siswadi Sapto Harjono membacakan Peraturan KPU terkait aturan main pengundian. Kedua paslon lantas diminta naik ke panggung untuk mengundi nomor yang telah disediakan KPU di dalam toples kaca. Selepas pengundian dan menunjukkan angka undian, teriakan yel-yel dari massa pendukung kembali riuh dan saling bersahutan.
Selepas undian, pasangan Seno-Said menegaskan bahwa angka satu bermakna kemenangan. Meski demikian, ia tak begitu memedulikan arti sebuah angka. “Apalah arti sebuah angka. Angka satu bisa jadi bermakna number one atau kemenangan. Tapi, saya tak begitu memedulikan angka,” papar calon bupati Seno Samodro.
Sementara itu, lawan Seno, Agus Purmanto, menilai angka undian dua baginya adalah angka hoki. Menurut Agus, angka dua adalah angka kemenangan, baik kemenangan Presiden Jokowi maupun kemenangan dia ketika bertarung dalam Pilkada 2015 silam berpasangan dengan Seno Samodro.
Dalam pilkada kali ini, Agus mengusung isu pajak bumi dan bangunan (PBB) di Boyolali. Menurut Agus, sejak setengah tahun terakhir, PBB di Boyolali mengalami kenaikan di luar kewajaran. Akibtanya, banyak warga Boyolali menjerit dan meminta PBB dikembalikan sewajarnya.
0 komentar:
Posting Komentar