|
Ternak Sapi di Boyolali |
Solopos.com, BOYOLALI–Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinak Keswan) Provinsi Jateng mendorong peternak untuk mulai mengusahakan pembibitan sapi.
Tujuannya agar populasi sapi terus bertambah. Namun, untuk
pengembangan pembibitan ternak sapi, peternak sering menemui kendala.
Hal ini yang menyebabkan petani lebih senang melakukan usaha penggemukan
dari pada pembibitan.
“Memang butuh inovasi kaitannya dengan kebutuhan infrastruktur dan
modal. Daerah-daerah yang saat ini kami dorong untuk pembentukan sentra
pembibitan sapi adalah Blora, Wonogiri, Grobogan, dan Pati,” kata
Kepala Dinak Keswan Provinsi Jateng, Agus Wariyanto, saat ditemui
Solopos.com, di sela-sela Panen Raya Sapi dan Kontes Penggemukan Sapi
yang diselenggaran Asosiasi Peternak Sapi Nasional (Aspin) Boyolali, di
Desa Keyongan, Nogosari, Kamis (17/9/2015).
Upaya penggemukan salah satunya dilakukan Aspin Boyolali. Ketua Aspin
Boyolali, Suparno, menjelaskan Aspin berusaha menggemukan sapi dengan
cara dan proses yang baik. Saat ini, setidaknya sudah ada 3.800 ekor
sapi yang digemukkan. Sapi-sapi tersebut merupakan hasil persilangan
beberapa jenis sapi, seperti limusin, PO, dan metal.
“Dalam penggemukan, berat badan sapi hidup rata-rata naik lebih cepat
10%-15% atau sekitar 1 kilogram hingga 1,5 kilogram per harinya,” kata
Suparno.
Upaya penggemukan dilakukan untuk mewujudkan swasembada daging sapi baik regional maupun nasional.
Sementara itu, menjelang Idul Adha tahun ini Dinak Keswan Provinsi
Jateng mencatat stok sapi potong menjelang Idul Adha tahun ini masih
surplus kisaran 10.000 ekor.
Pasokan sapi di Jawa Tengah tertinggi berasal dari wilayah Blora, Wonogiri, dan Grobogan.
“Sementara Boyolali adalah salah satu wilayah pendukung pasokan sapi
untuk wilayah Jawa Tengah,” kata Agus. Selain surplus sapi, Dinak Keswan
juga mencatat saat ini Jateng surplus kambing sekitar 5.000 ekor dan
domba 26.000 ekor.
Di Boyolali, stok sapi menjelang Hari Raya Kurban juga aman. Jumlah
sapi yang disiapkan Aspin untuk memenuhi kebutuhan sapi menjelang Idul
Adha tahun ini mencapai 2.700 ekor.
“Meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 2.500 ekor,” imbuh Suparno.