Kantor Desa Ketitang

Kantor Desa Ketitang terletak di Desa Ketitang Jalan Kalioso - Simo Km.4 Ketitang Nogosari Boyolali 57378

Peta Desa Ketitang

Desa Ketitang mencakup 39 RT dan 11 RW dengan luas wilayah sekitar 609 ha.

Pembangunan Kios Untuk Warga Desa Ketitang

Pembangunan kios yang berjumlah 20 kios diperuntukkan khusus warga desa Ketitang.

Struktur Organisasi Pemerintah Desa Ketitang Periode 2013-2018

Kepala Desa (Suparmin) sudah menjabat dua kali periode dari tahun 2008 sampai nanti 2018

Kamis, 27 Agustus 2015

Lomba Burung Berkicau Piala Kapolres Boyolali di Nogosari

Lomba burung berkicau piala Kapolres Boyolali.(23-8-15 Sudarmadi)
Nogosari – Polres Boyolali mengadakan lomba burung berkicau pada hari minggu/ahad 23 Agustus 2015 yang bertempat di lapangan Nogosari. Lomba dimulai pukul 11.00 WIB yang dibuka langsung oleh Bapak Kapolres Boyolali atau yang mewakilinya. Dalam gelaran lomba ini dimaksudkan agar para penghobi burung tetap terus melestarikan/membudidayakan burung berkicau. Burung yang diperlombakan yaitu burung jenis Love Bird, Kacer, Murai Batu, Kenari, Cucak Ijo, Cendet, dan Pleci. Bagi pemilik burung yang berprestasi akan diberikan sertifikat, piagam, piala dan uang pembinaan.   

Liga Ketitang tahun 2015

Laga pertandingan Ringin rejo Vs Pilang dalam laga perempat final 

Ketitang - Dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70, pemerintah desa Ketitang mengadakan pertandingan sepak bola antar dukuh sedesa Ketitang yang diberi nama Liga Ketitang. Liga ini rutin digelar setiap tahunnya yaitu pada bulan Agustus, liga ketitang tahun ini sudah yang ke-12 (dua belas) kalinya.

Pada tahun ini ada 12 dukuh yang ikut serta yaitu dukuh Ketitang, Kedungbuntal, Cemoro, Klayutan, Ringin Pitu, Ringin Rejo, Jetis, Kendel, Pilang, Mojorejo, Tlangu, dan Krompakan. Dimana dibagi menjadi 4 group yang nanti juara group dan runner-up yang akan maju ke babak perempat final.    

PILKADA BOYOLALI Seno-Said Nomor 1, Toto Nomor 2

Kedua pasangan calon berfoto bersama seusai mendapat nomor urut.
Solopos.com, BOYOLALI–Dua pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Boyolali yang bertarung head to head telah resmi mengantongi nomor urut undian. Pasangan Seno Samodro-Said Hidayat memeroleh nomor undian 1 dan pasangan Agus Purmanto-Sugiyarto (Toto) memeroleh nomor undian 2.
Acara pengundian nomor urut digelar di pendapa Rumah Makan Semar Resto, Selasa (25/8/2017). Acara pengundian sempat diwarnai konvoi ratusan pendukung di jalan utama Solo-Semarang menuju lokasi. Massa mengendarai sepeda motor dengan knalpot blong sambil meneriakkan yel-yel kepada pasangan jagoannya. Ketika tiba di pendapa, aksi saling teriakan yel-yel massa kedua pendukung kembali tak terelakkan. Massa baru tenang setelah mereka diminta tenang oleh masing-masing tim sukses.
Pengundian nomor urut yang disaksikan jajaran Panwas dan jajaran Muspida berjalan singkat. Pasangan Seno-Said tiba di lokasi pendapa lebih dulu bersama tim sukses serta pengurus partai pendukung. Disusul kemudian Pasangan Toto dan pengurus partai pengusung serta pendukungnya.
Ketua KPU Siswadi Sapto Harjono membacakan Peraturan KPU terkait aturan main pengundian. Kedua paslon lantas diminta naik ke panggung untuk mengundi nomor yang telah disediakan KPU di dalam toples kaca. Selepas pengundian dan menunjukkan angka undian, teriakan yel-yel dari massa pendukung kembali riuh dan saling bersahutan.
Selepas undian, pasangan Seno-Said menegaskan bahwa angka satu bermakna kemenangan. Meski demikian, ia tak begitu memedulikan arti sebuah angka. “Apalah arti sebuah angka. Angka satu bisa jadi bermakna number one atau kemenangan. Tapi, saya tak begitu memedulikan angka,” papar calon bupati Seno Samodro.
Sementara itu, lawan Seno, Agus Purmanto, menilai angka undian dua baginya adalah angka hoki. Menurut Agus, angka dua adalah angka kemenangan, baik kemenangan Presiden Jokowi maupun kemenangan dia ketika bertarung dalam Pilkada 2015 silam berpasangan dengan Seno Samodro.
Dalam pilkada kali ini, Agus mengusung isu pajak bumi dan bangunan (PBB) di Boyolali. Menurut Agus, sejak setengah tahun terakhir, PBB di Boyolali mengalami kenaikan di luar kewajaran. Akibtanya, banyak warga Boyolali menjerit dan meminta PBB dikembalikan sewajarnya.

Sabtu, 01 Agustus 2015

Kebakaran Boyolali menimpa pabrik buku PT Solo Murni (Kiky) di Bangak.

Kobaran api di pabrik buku PT Solo Murni (Kiky) terlihat dari sisi utara Desa Bangak, Banyudono, Boyolali, Sabtu (1/8/2015) pagi. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)
Solopos.com, BOYOLALI - Kebakaran di pabrik buku PT Solo Murni (Kiky), di Jl. Semarang-Solo tepatnya timur pertigaan Bangak, Banyudono, Boyolali, belum padam hingga Sabtu (1/8/2015) pagi.
Berdasarkan informasi yang diterima solopos.com dari petugas pemadam kebakaran yang ada di dalam lokasi pabrik, api masih menyala di sejumlah bagian gudang bahan baku kertas.
Mobil pemadam kebakaran terus bekerja memadamkan api. Hingga pagi sekitar pukul 09.00 WIB, suara sirine mobil pemadam kebakaran yang lalu lalang mengambil air di umbul Pengging masih terdengar.
Sementara warga masih berkerumun di sekitar pabrik untuk melihat kondisi pabrik.
Salah seorang warga Bangak, Banyudono, Taufik Irvani, 25, menyampaikan kobaran api dari dalam pabrik masih terlihat jelas dari jalan kampung di utara pabrik sekitar persawahan.
“Dari sawah yang ada di utara pabrik api masih terlihat jelas membakar sejumlah sudut pabrik. Asap putih juga masih mengepul membumbung tinggi,” kata Taufik, ditemui solopos.com, tadi pagi.
Selain itu, sisa-sisa kertas terbakar terlihat beterbangan hingga menyelimuti tanaman tembakau milik warga.
Petugas Satuan Lalu Lintas juga terlihat masih berjaga mengatur lalu lintas di pertigaan Bangak dan di depan pabrik agar kendaraan yang lalu lalang di jalan raya tidak mengganggu mobilitas mobil pemadam kebakaran yang masih keluar masuk pabrik.
Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kabagops, Kompol Sri Haryanto, api sulit dipadamkan karena api membakar tumpukan kertas yang sangat banyak.
“Api membakar tumpukan gulungan kertas. Pemadam kebakaran menyemprot air bagian atas, tetapi di bagian dalam kertas masih panas sehingga api sulit padam,” kata Kabagops, Sabtu.